Table of Contents
Sebagai developer pemula (apalagi mahasiswa), kata “refactor” sering terdengar kayak kerjaan yang bisa ditunda atau malah nggak penting. Biasanya pikiran kita gini:
"Yang penting kan jalan. Nanti aja deh dirapihin kalau sempat." Padahal, nunggu kode rusak dulu baru dirapihin itu mirip kayak nunggu gigi bolong dulu baru sikat gigi. Terlambat, bro.
Apa itu Refactoring?#
Refactoring itu proses merapikan struktur kode tanpa mengubah perilakunya. Tujuannya bukan bikin fitur baru, tapi bikin kode yang ada jadi lebih bersih, lebih efisien, dan lebih gampang di-maintain.
Ibarat rumah: refactor itu kayak bersihin dan tata ulang ruangan biar nggak nyesek pas mau masukin barang baru.
Kenapa Harus Refactor?#
Kode yang kamu tulis hari ini, mungkin bakal dibaca:
- Sama kamu 3 bulan lagi (dan kamu bakal bingung sendiri)
- Sama temen tim kamu
- Sama "versi kamu yang lebih senior"
Jadi, kenapa harus refactor?
- Mengurangi Duplikasi: Jangan copy-paste logika yang sama lima kali.
- Meningkatkan Keterbacaan: Kode yang bisa dibaca kayak cerita lebih gampang di-debug.
- Siap untuk perubahan: Kode yang rapi = lebih gampang diubah / ditambahin fitur.
Contoh Kasus: Refactor Sederhana#
Sekilas nggak ada salah. Tapi bayangin kamu harus debug ini di project gede.
Sekarang refactor dikit:
Sekarang kode:
- Lebih pendek.
- Lebih mudah dipahami.
- Fungsi bisa di-reuse di tempat lain.
Tanda-tanda Kamu Harus Refactor#
- Fungsi kamu udah > 50 baris
- Nama variabel udah kayak teka-teki silang (x1, y2, temp3)
- Kamu ngerasa takut setiap kali mau ubah satu baris
- Kamu sendiri butuh komentar panjang buat ngejelasin apa yang dilakukan kode itu
Refactor vs Rewrite#
"Mending refactor atau rewrite sekalian ya?"
Nggak semua kode jelek harus di-rewrite dari nol. Kalau 80% masih bisa dipakai, mending refactor pelan-pelan. Rewrite = mahal, penuh risiko, dan kadang nggak selesai-selesai.
Kesimpulan#
Refactoring bukan buang waktu, tapi investasi. Sama kayak bersihin dapur tiap hari biar nggak numpuk cucian piring. Kode yang rapi bikin hidup kamu (dan tim kamu) lebih tenang, proyek jadi lebih scalable, dan kamu bakal dianggap developer yang profesional.
Jadi, lain kali kamu bilang "Ah, nanti aja dirapihin", ingat:
Kode yang jalan itu baik. Tapi kode yang rapi itu bertahan.