Refactor itu Bukan Buang Buang Waktu: Cara Bikin Kode Lebih Tahan Lama

3 min read
411 words

Table of Contents

Reading progress0/7

Sebagai developer pemula (apalagi mahasiswa), kata “refactor” sering terdengar kayak kerjaan yang bisa ditunda atau malah nggak penting. Biasanya pikiran kita gini:

"Yang penting kan jalan. Nanti aja deh dirapihin kalau sempat." Padahal, nunggu kode rusak dulu baru dirapihin itu mirip kayak nunggu gigi bolong dulu baru sikat gigi. Terlambat, bro.

Apa itu Refactoring?#

Refactoring itu proses merapikan struktur kode tanpa mengubah perilakunya. Tujuannya bukan bikin fitur baru, tapi bikin kode yang ada jadi lebih bersih, lebih efisien, dan lebih gampang di-maintain.

Ibarat rumah: refactor itu kayak bersihin dan tata ulang ruangan biar nggak nyesek pas mau masukin barang baru.

Kenapa Harus Refactor?#

Kode yang kamu tulis hari ini, mungkin bakal dibaca:

  • Sama kamu 3 bulan lagi (dan kamu bakal bingung sendiri)
  • Sama temen tim kamu
  • Sama "versi kamu yang lebih senior"

Jadi, kenapa harus refactor?

  • Mengurangi Duplikasi: Jangan copy-paste logika yang sama lima kali.
  • Meningkatkan Keterbacaan: Kode yang bisa dibaca kayak cerita lebih gampang di-debug.
  • Siap untuk perubahan: Kode yang rapi = lebih gampang diubah / ditambahin fitur.

Contoh Kasus: Refactor Sederhana#

# Sebelum: Kode jalan, tapi berantakan def process_data(data): for i in range(len(data)): if data[i] == 0: data[i] = 1 else: data[i] = data[i] * 2 return data

Sekilas nggak ada salah. Tapi bayangin kamu harus debug ini di project gede.

Sekarang refactor dikit:

def normalize_value(value): return 1 if value == 0 else value * 2 def process_data(data): return [normalize_value(item) for item in data]

Sekarang kode:

  • Lebih pendek.
  • Lebih mudah dipahami.
  • Fungsi bisa di-reuse di tempat lain.

Tanda-tanda Kamu Harus Refactor#

  • Fungsi kamu udah > 50 baris
  • Nama variabel udah kayak teka-teki silang (x1, y2, temp3)
  • Kamu ngerasa takut setiap kali mau ubah satu baris
  • Kamu sendiri butuh komentar panjang buat ngejelasin apa yang dilakukan kode itu

Refactor vs Rewrite#

"Mending refactor atau rewrite sekalian ya?"

Nggak semua kode jelek harus di-rewrite dari nol. Kalau 80% masih bisa dipakai, mending refactor pelan-pelan. Rewrite = mahal, penuh risiko, dan kadang nggak selesai-selesai.

Kesimpulan#

Refactoring bukan buang waktu, tapi investasi. Sama kayak bersihin dapur tiap hari biar nggak numpuk cucian piring. Kode yang rapi bikin hidup kamu (dan tim kamu) lebih tenang, proyek jadi lebih scalable, dan kamu bakal dianggap developer yang profesional.

Jadi, lain kali kamu bilang "Ah, nanti aja dirapihin", ingat:

Kode yang jalan itu baik. Tapi kode yang rapi itu bertahan.

Stay Updated

Get notified when I publish new posts about web development, programming tips, and tech insights.

No spam, ever. Unsubscribe at any time.